Perusahaan teknologi, Intel akan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan pabriknya pada pertengahan Juli 2025. Keputusan ini jadi hal besar pertama yang dilakukan oleh CEO baru Lip-Bu Tan.
Langkah ini disebut jadi bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk menyederhanakan operasional dan memperkuat divisi manufaktur berbasis rekayasa dan teknis, Intel Foundry di tengah tekanan pasar dan persaingan global yang semakin ketat.
Mengutip dari The Oregonian/OregonLive, sebuah memo internal mengatakan jika manajemen Intel mengaku bahwa keputusan tersebut sulit, tapi harus dilakukan agar perusahaan bisa ada pada posisi kompetitif yang lebih baik di masa depan.
Baca Juga: CEO DeepMind Kasih Peringatan! Bahaya AI Lebih Besar dari Sekadar PHK Massal
"Keputusan ini diambil untuk membangun Intel Foundry yang lebih ramping dan gesit, dipimpin oleh insinyur dan teknisi yang mampu mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan," tulis memo tersebut dikutip dari People Matters, Minggu (15/6).
Hingga saat ini, masih belum diketahui berapa jumlah karyawan yang terdampak. Namun, sumber internal mengatakan jika masing-masing unit bisnis diberi fleksibilitas untuk menerapkan PHK sesuai dengan target finansial yang ditetapkan pimpinan pusat.
Menurut pihak Intel, keputusan PHK ini bertujuan untuk masa depan bisnis, “Kami membuat keputusan ini dengan pertimbangan matang untuk mempersiapkan bisnis menghadapi masa depan, dan kami akan memperlakukan karyawan dengan hormat dan kepedulian selama proses ini."
PHK ini terjadi di tengah berbagai tantangan besar yang dihadapi Intel, termasuk penurunan permintaan PC dan laptop, meningkatnya dominasi pesaing seperti Nvidia dan AMD di sektor chip berbasis AI, serta upaya perusahaan untuk mengejar ketertinggalan dalam teknologi komputasi masa depan.
Baca Juga: Disney Kembali PHK Karyawan di Seluruh Dunia
Sebagai informasi, meski Oregon Intel memiliki 20.000 karyawan, rupanya Intel di 2023 sudah sempat memangkas 15.000 pekerja.
Kepemimpinan Lip-Bu Tan diharapkan membawa arah baru, meskipun pendekatannya lebih tertutup dibanding pendahulunya, Pat Gelsinger, yang sempat menimbulkan keresahan di kalangan internal. Rencana transformasi menyeluruh perusahaan dijadwalkan akan diumumkan secara lebih rinci pada akhir 2025.
Keputusan PHK ini menandai babak baru dalam perjalanan Intel menghadapi lanskap industri chip global yang berubah cepat, di mana ketangkasan, efisiensi, dan inovasi jadi kunci utama kelangsungan bisnis.